PERUNDINGAN BIPARTIT
Perundingan Bipartit yaitu perundingan antara pekerja / wakilnya dengan pengusaha
atau wakilnya/manajemen
untuk menyelesaikan perselisihan hubungan industrial dalam satu perusahaan.
Prinsip Perundingan
BIPARTIT
1. Solusi menang – menang melalui prisnsip musyawarah untuk mufakat.
2. Sikap positif
: Perundingan normal dan konstruktif dimulai dengan niat baik
dan beretika.
3. Menyadari kedua belah pihak memiliki kepribadian
dan budaya yang berbeda.
4. Perundingan
Bipartit harus diselesaikan paling lama 30 hari kerja sejak tanggal dimulainya
perundingan.
5. Apabila
perundingan Bipartit menemukan kesepakatan, hasil perundingan dituangkan dalam
Perjanjian Bersama (PB}. Dan perundungin bipartit selesai.
6. Apabila
dalam jangka 30 hari salah satu pihak menolak untuk berunding atau tidak
dilakukan perundingan tapi tidak mencapai kesepakatan maka perundingan Bipartit
dianggap gagal.
7. Dalam
hal perundingan Bipartit gagal maka salah satu atau kedua belah pihak
mencatatkan perselisihan kepada instansi yang bertanggung dibidang
ketenagakerjaan dengan melampirkan bukti bahwa upaya-upaya penyelesaian melalui
perundingan Bipartit telah dilakukan.
Nomor : …………………..,
……………………
Lampiran : Kepada Yth,
Hal :
Permintaan perundingan Sdr………………………..
Dengan hormat
Sehubungan dengan adanya permasalahan yang perlu
dirundingkan secara Bipartit, maka kami mengajukan untukmelakukan musyawarah
pada :
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat :
Untuk
menyelesaikan masalah sebagai berikut :
1.
…………………………………………..
2.
…………………………………………..
3.
Dst
Atas perhatian dan kesediaanya kami
ucapkan terima kasih.
Pihak
Pengusaha/Pekerja/Buruh/SP/SB
…………………………………………………..
DAFTAR HADIR PERUNDINGAN BIPARTIT
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Acara : Perundingan ke
Masalah :
No
|
NAMA
|
AlAMAT
|
PIHAK
|
TANDA TANGAN
|
KET
|
|
|
|
|
|
|
RISALAH PERUNDINGAN PENYESALAN
PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL SECARA BIPARTIT
1.
Nama
Perusahaan :
2.
Alamat
Perusahaan :
3.
Nama
Pekerja/Buruh/SP/SB :
4.
Alamat
Pekerja/Buruh/SP/SB :
5.
Tanggal
dan Tempat Perundingan :
6.
Pokok
Masalah/Alasan Perselisihan :
7.
Pendapat
Pekerja/Buruh/SP/SB :
8.
Pendapat
Pengusaha :
9.
Kesimpulan
atau Hasil Perundingan :
………………………………
Pihak
Pengusaha Pihak
Pekerja/Buruh/SP/SB
…………………. ………………………………….
PERJANJIAN BERSAMA
Pada hari
ini …………………. Tanggal …………… Bulan ………………. Tahun……………..
Kami yang
bertanda tangan di bawah ini :
1.
Nama
Perusahaan :
Jabatan :
Perusahaan :
Alamat :
Yanga selanjutnya disebut Pihak Kesatu ( Pengusaha )
2.
Nama :
Jabatan :
Alamat :
Yang selanjutnya disebut pihak kedua (
Pekerja/Buruh/SP/SB )
Berdasarkan
ketentuan undang – undang Nomor 2 Tahun 2004 Pasal 7 ayat (1) Antara pihak
kesatu dan pihakkedua telah mengadakan perundingan secara Bipartit dan telah
tercapai kesepakatan sebagai berikut :
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
Kesepakatan
ini merupakan perjanjian bersama yang berlaku sejak ditandatangani di atas
meterai cukup.
Demikian
perjanjian bersama inidibuat dalam keadaaan sadar tanpa paksaan dari pihak
manapun, dan dilaksanakan dengan pernuh rasa tanggung jawab yang didasari
itikad baik.
………….., …………………
Pihak
Pengusaha Pihak
Pekerja/Buruh/SP/SB
………………… ……………………………..
0 komentar: